Social Icons

Pages

Minggu, 28 Desember 2008

Muatan Negatif

Alhamdulillah Blogger itu insyaallah bukan penggibah.
Aku juga sangat membenci orang ini. Bagiku dia sudah penuh dengan muatan negative yang sangat membahayakan orang-orang di sekitarnya dan mesti diangkat segera. Selam beberapa malam ini dia sudah mengacaukan malam-malamku yang tenang dengan petikan gitar yang tidak kusukai nadanya. Hingga saat aku mengetik postingan ini dia mungkin masih mengotori kamar dengan membawa adiknya yang juga menjengkelkan. Adiknya juga sama menjengkelkannya. Jarang shalat dan banyak aktifitasnya yang sangat bertentangan dengan aturan walaupun dia selalu mempromosikan dirinya sebagai adik kelas yang baik. Karena takut tambah emosi lebih baik aku masuk ke tempat yang kosong nan damai. Toh aku nggak bakalan takut seperti mereka takut pada hal-hal yang selalu dibawa oleh jin-jin kafir dan iblis laknatullah kepada orang-orang yang tiada mematuhi aturan Ilahnya.

TDKTHBLSBD

Alhamdulillah yang akan selalu mengawali postingku.
Entah tuh orang tidak tau balas budi atau bagaimana. Yang jelas aku merasa aku harus berubuat baik kepada orang ini karena aku menganggap orang inilah yang akan banyak membantuku. Kenyataannya sekarang aku seperti diperbudak dibanding lainnya apalagi setelah melihat kelakuannya kepada orang yang lain seakan-akan dia sangat memuliakan orang itu dan sebenarnya dia sangat tidak suka pada orang itu. Aku sangatlah takut diharap tidak ikhlas berbuat baik namun sebagai manusia biasa penghargaan yang dilakukannya sangat bertentangan dengan kenyataan yang terjadi. Ini sama saja seperti pahlawan yang dibuang-buang dan mengangkat para pembelot Negara ke dalam pemerintahan dan menyanjungnya. Dan dia sekali lagi membuatku jengkel, dia merusak sesuatu milikku dan aku merasa sangat kecil ikhtiarnya untuk mengembalikkannya dan malah merendahkan kualitas milikku itu. Aku menyesal membantunya tadi siang. Dengan sepenuh hati aku membelikannya sesuatu di depan yang sangat jauh dan mengurus lainnya. Aku benci dia.

class alone

Alhamdulillah, semoga yang kutulis ini bukanlah hal yang sia-sia.
Aku sangat bersyukur kepada Allah karena aku bisa tetap di IPA 3. Namun dibalik kesyukuranku itu, aku diberi lagi sebuah cobaan. Di IPA 3 sekarang itu ada 1.Cyrus, 2.Langgeng, 3.Rais, 4.Bacil, 5.Iccang, 6. Imam, 7.Ode, 8.Akmar, 9.Fariz, 10.Fadlan. awalnya aku berniat bergaul sewajarnya dengan mereka dan dalam pelajaran jika berkelompok mereka tidak terlalu menyakitkan. Waktu terus bergaul, tidak kupungkiri aku terkucilkan dari mereka karena aku sangat yakin aku berbeda dengan mereka. Aku sempat berpikir bahwa aku memang hanya ditakdirkan bergaul dengan orang-orang seperti Dhani dan orang sejenisnya dan sejenisku. Aku muali meras tidak senang karena semakin hari kelakuan mereka makin menjauh dari kelakuan normal menurut standarku. Aku tidak bisa lagi mendeskripsikaannya. Jika diurut maka yang paling tidak jauh dengan standarku adalah 71385106492. Dan aku lebih baik menjaga pergaulanku dibanding turun ke standar yang jauh di bawah batas rata-rata. Terakhir saat mereka seperti meninterferensi masalah liburan, permusuahan mereka dengan grup yang terbentuk akibat anti dari pengkotak-kotakkan yang mereka bentuk sendiri dan cukup menjengkelkan juga adalah ketika 2 yang tidak pernah belajar dan 1 yang malas juga bisa mendapatkan nilai yang bagus-bagus. Aku merasa sakit hati seperti yang kutulis pada postingan sebelumnya sebelum ulangan semester.

Percobaan KEdua

Alhamdulillah kutuangan isi hatiku untuk blogku.
Sejak kami berhasil melaksanakan liburan ke Bira dengan susah payah, banyak diantara teman-teman kami yang ingin mengulangnya termasuk mereka yang baru datang ke IPA 3. Mendekati semester kamipun hampir bulat ke Toraja dan sedikit lagi ke Toraja namun belok ke Bira lagi. Sejak saat itu sebenarnya aku sendiri agak menyesal. Setelah selesai semester masalahpun tambah rumit. Banyak teman yang mulai menyatakan ketidaksediaan untuk ikut liburan. Tentunya mereka punya berbagai macam alasan. Ada yang dialarang orang tuanya, ada yang tidak bisa karena tanggal sekian dan macam-macam sikaplah. Aku merasa, aku ikut liburan bukan karena mencari kesenanngan melainkan menjaga persaan teman-temanku. Sampai ke suatu pemiiran bahwa liburan ini terlalu dipaksakan oleh pihak-pihak tertentu seperti sekelompok orang yang selama ini aku menganggap mereka>>><<<< nanti kujelaskan pada postingan lain. Aku semakin tidak ikhlas untuk ikut lburan dan sampai pada satu kesimpulan bahwa aku tidak akan ikut liburan. Kapanpun dia mau tanggal 28 apalagi mau tanggal 8 Januari yang jelas-jelas memotong masa liburanku bersama keluargaku.

Raih pahala di Jumat mulia

Alhamdulillah for start a post.
Sekarang aku lagi futur jadi sekarang aku lagi mendengar lagu namun aku masih mencampurnya dengan murattal Al-Quran. Hari ini aku bangun telat lagi, sesuatu hal yang sudah kadang-kadang kulakukan sejak aku tidak ikut ta’lim dan tarbiyah dengan K’ Aswin lagi. Setelah sarapan kurma aku langsung mandi lalu aku ke sekolah dengan tujuan mencari P’ Syamsuddin namun aku tidak menemukan beliau. Sekitar jam 10 aku kembali ke asrama untuk bersiap-siap turun untuk shalat jum’at. Aku sangat berkeinginan untuk menjalankan sunnah-sunnah jum’at. Setelah berniat mandi sunnah tadi pagi, aku kemudian bersiwak. Aku mengikuti sunnah lain seperti memotong kuku dan memakai parfum. Aku juga memang sudah memilih satu baju dan sarung yang hanya aku pakai khusus untuk hari jum’at. Setelah semua siap aku kemudian turun. Baru sampai di tangga aku lupa membawa uang untuk sumbangan masjid. Akhirnya aku betul-betul turun ke masjid dan menjadi orang yang pertama kali tiba di masjid. Di sana masih banyak anak kelas 2 yang melakukan berbagai kegiatan. Aku mulai membaca surah Al Kahfi. Surah yang memang lebih dianjurkan dibaca dibanding surah-surah lain. Setelah Al Kahfi dilanjutkan dengan Yaasiin sebuah surah yang sangat dicintai masyarakat islam tradisional (begitu aku menyebut mereka yang tidak tersentuh oleh paham wahabiyah) surah Ar-Rahman dan Al Waqiah kemudian juga aku khatamkan. Niatku ingin menyambungnya dengan jus 30 namun entah kenapa aku memutuskan untuk iktikaf saja sambil memperbanyak membaca shalawat karena itulah yang dianjurkan pada hari jum’at. Sampai khatibnya datang. Aku melihat beberapa anak asrama ang baru saja turun, dalam hatiku aku berkata celakalah mereka dan menurutku tidak sahlah shalat jum’at mereka karena baru datang saat khutbah dimulai. Aku kembali fokus pada khutbah hingga shalat.

Real MABIT

Alhamdulillah, 3rd post in this day.
Setelah shalat Ashar kami mencari tempat untuk makan makanan yang dibagikan pada seminar tadi. Dan tibalah kami di Masjid di depan Bulog. Setelah makan di sana, Arya berniat pulang untuk mengambil baju di rumahnya di Antang dan untuk sementara aku singgah dulu di masjid Rida Allah Tello. Disana aku langsung cari kamar mandi karena aku ingin buang hajat. Setelah itu aku baring-baring sambil membaca buku yang sudah kutukar dengan buku yang seharusnya kudapat dengan buku yang seharusnya Arya dapat. Aku menahan untuk tidak tertidur karena takut ada barang yang hilang. Saat aku Arya datang, ternyata aku didapatinya dalam keaadaan tidur. Kamipun langsung berangkat menuju Masjid Ikhtiar. Tiba di sana ternyata K’ Fandi belum datang dan saat aku menyempatkan menutup mata, K’ Ayyid datang dan jadilah kami bercerita tentang banyak hal. Setelah shalat Maghrib, rangkaian acara mabit dimulai dengan membaca Al-Qur’an lalu makan gorengan shalat Isya, tarbiyah, makan malam. Kami makan malam dalam sebuah acara syukuran wisuda yang dilaksanakan di lantai 1 masjid Ikhtiar. Kami banyka bercerita dengan anak-anak UNHAS dan ternyata di masjid itu, ada bagian tertentu yang disulap menjadi beberapa kamar untuk beberapa orang. Dan saya sendiri dapat banyak ilmu saat makan karena seorang mahasiswa asal Pangkep menceritakan pengalamannya membina rohis di sekolahnya. Setelah itu dilanjutkan dengan materi Urgensi Aqidah lalu nonton film Mujahid Iraq dan tidur. Sekitar pukul 3 lebih saya yang pertama bangun dan langsung berwudhu untuk sahalat tahajjud kemudian akhirnya mereka semua bangun hingga kami shalat subuh dan tarbiyah lagi setelah shalat subuh. Saya sempatkan jalan-jalan dan ditraktir oleh salah seorang alumni dengan kue-kue sarapan pagi. Setelah beres-beres kamipun pulang ke rumah masing-masing. Aku sendiri diantar Dhani ke asrama.

Anti Tolerant dan Feel Tolerant

Alhamdulillah part.day.blog
Hari ini ternyata juga diadakan Seminar pemuda islam dengan tema Toleransi Agama. Aku yang ingin sekali ikut terpaksa mengorbankan bimbelku untuk ikut acara ini. Saya dan Arya kemudian langsung berangkat ke Masjid Nurul Iman namun karena seben malam juga ada MABIT jadi aku langsung saja mempersiapkan diri untuk ikut MABIT. Kami tiba di Masjid Nurul Iman sekitar jam 1 dan kami sangat yakin bahwa kami telah terlambat. Anehnya, kami tidak menemukan seorangpun peserta apalagi panitia seminar. Setelah lama menunggu, kami akhirnya terhubung dengan panitia yang menyatakan bahwa acaranya dipindahkan ke masjid Baiturrahman Panaikang. Kami langsung bergegas ke sana sampai-sampai kami membeli bensin eceran karena tidak ada waktu untuk mengantre di SPBU. Setelah tiba di sana, kami telah ketinggalan materi 1 dan materi ke 2 adalah tentang Islam melihat Yesus yang dibahas oleh seorang Kristolog muda. Setelah tiba pada sesi Tanya jawab, akupun berani bertanya. Dan saat sesi menjawab, kami anak jubel tentu sangat nampak diantara sekian peserta yang hadir. Saya malah sempat berkenalan dengan kristolog tersebut dan aku memberinya nomor teleponku.

End of Emperor

Alhamdulillah. Blog….blog….blog.

Segala Puji bagi Allah Azza wa Jalla yang telah memberikan kesempatan sehingga akhirnya hari pelepasan jabatan saya sebagai ketua KURMA akhirnya tiba. Salam dan shalawat senantiasa tercurah bagi Rasulullah sallallahualaihiwasallam serta para sahabat dan yang orang-orang senantiasa istiqamah hingga akhir zaman.

Setelah tidak jadi dilaksanakan pada hari senin, aku memutuskan pemilihan harus dilaksanakan pada saat siswa jubel datang kembali dan itu hanya terjadi pada tanggal 31 Desember yaitu saat terima raport. Namun dengan alasan yang sama dan sedikit berfikir rasional, akhirnya kuputuskan untuk melaksankannya pada hari selasa namun karena belum sempat sosialisasi maka diundur lagi ke hari Rabu. Aku sudah menghubungi beberapa orang yang bisa kuhubungi dan kuanggap penting untuk dihubungi. Esok paginya, aku mandi lebih awal dan bersiap dengan jaket KURMAku. Setelah itu aku turun dan Hasri sudah ada di bawah. Jam 9, belum banyak akhwat yang datang dan 9.30 dimulailah pemilihan itu dengan 2 calon saja, yaitu Ikhsan dan Arya. Kusangka pertanyaan akan langsung ditujukan kepada para calon tetapi ternyata akhwat terlebih dahulu mengritikku karena hanya ada 2 calon.Setelah dijelaskan dan pertanyaan sudah benar-benar untuk calon. Ikhsan kesulitan untuk menjawab dan aku dan Sandi sedikit membantunya. Setelah lama berdiskusi akhirnya terpilihlah Arya. Aku lalu membacakan akad serah terima jabatan dan itu berlangsung sangat lambat hingga rapat ditutup ba’da dhuhur. Hari itu 26 Dzulhijjah 1429 H aku bukan lagi ketua umum KURMA.