Social Icons

Pages

Senin, 30 Maret 2009

Masih Berulang

Alhamdulillah yang selalu mengawali postingku.

Hari memang sudah hari ke-3 LDKI namun secara keleluruhan LDKI belum banyak berubah dari tahun ke tahun, saya sama sekali tidak menyayangkan karena LDKI masih menggunakan telur namu yang saya sayangkan LDKI masih menyimpan tradisi bentak- bentaknya. Saya sadar bahwa saya melakukannya dulu namun jika dikasih kesempatan lagi maka saya akan menghapuskannya. Intinya LDKI tidak boleh lagi dianggap sebagai MOS ke-2 walaupun itu menimbulkan kesan yang mendalam bagi setiap peserta LDKI. Saya ingin LDKI seperti ATC yang sangat dicintai oleh pesertanya dan mereka ingin melakukannya lagi. Gebrakan untuk membuat kegiatan Outdoor juga tidak terlalu merubah konsep acara. Bagaimanakah konsep LDKI yang islami??? Sampai sekarang saya masih memikirkannya. Alhamdulillah karena LDKI sudah memakai hijab.

Deutch

Dialog ich ein Restaurant Isti als Kellner und als Kunde Kipli

Kellner : Hallo, Isti. Wie geht’s?
Kunde : Prima
Kellner : Ist alles in Ordnung hier?
Kunde : Ja, ich danke Ihnen. Alles ist in Ordnung
Kellner : Ist Ihr Steak zufriedenstellend?
Kunde : Recht gut
Kellner : Wie wäre es mit Ihrem Roastbeef Sir, ist es auch OK?
Kunde : Es ist genau richtig so, wie ich es
Kellner : Wird es etwas anderes, dann?
Kunde : Nein, nicht im Moment
Kellner : Sehr gut, dann haben einen schönen Tag
Kunde : Danke!

Sabtu, 28 Maret 2009

Yang ini juga Diam




2 Pemimpin negara ini

malah diam dan menggagalkan KTT Doha yang akan membahas masalah Gaza. Hosni Mubarak dengan kedzalimannya masih menutup pintu Rafah dan Raja Abdullah hanya berpangku tangan saat Gaza diserang selama 22 hari.

Munafik




Mahmoud Abbas Presiden Otoritas Palestina dan Perdana Menterinya Salam Fayyad merupakan antek Israel yang membantu menewaskan sekitar 1400 warga Gaza.

Rabu, 25 Maret 2009

Tidak ada hubungannya

Alhamdulillah masih hidupka'

Menurutku mimpi itu tidak bersambung yang bersambung adalah ketidakjelasan mimpi itu sendiri. Menjelang bangun aku bermimpi lagi. Yang kuingat A’ba dan Ummi tiba-tiba menghilang dari rumah dengan alasan pergi ke suatu tempat namun uniknya hanya Saya dengan Masyita yang tinggal di rumah Garo’go. Kamipun mulai mandiri. Beberapa hari kemudian, di suatu sore Masyita datang membawa seseorang anak yang lebih kecil dari saya tapi mirip sekali dengan saya. Katanya anak itu diberikan oleh seorang nenek dan si nenek berkata bahwa anak ini adalah adik kami yang sudah lama dititipkan kepadanya. Dengan terheran-heran kamipun mengurusinya. Malamnya giliran saya lagi yang mendapatkan sesuatu. Aku melihat kantongan plastic merah yang besar terletak di jalan depan rumah dan ketika kulihat ternyata di dalamnya ada seoran anak yang tidak terlalu muda daripada kami namun mirip juga dengan kami. Akhirnya kami mengasuh 4 anak itu lalu tiba-tiba P’ Amir Adzan namun yang menjadi imam adalah P’ Abu Hanafi. Sebelum shalat P’Abu membaca surah Al Kahfi mungkin untuk menyegarkan kembali ingatannya. P’ Rafiuddin yang menjadi makmum malah menegur P’Abu untuk mengganti dengan surah lain saja jika P’ Abu tidak hafal. Setelah takbir ehh, P’ Abu langsung membaca surah At-Takatsur dan aku bertasbih lalu membaca Al Fatihah.Siangnya A’ba dan Ummi datang dalam sebuah Suzuki carry yang digeser pintunya. Namun ummi yang duduk di kursi depan yang disupiri a’ba Toto dan A’ba duduk di kursi tengah bersama nenek. Hebatnya a’ba Toto bisa memasukkan mobil walaupu pintu pagar hanya terbuka setengahnya.

Senin, 23 Maret 2009

Yang Kunantikan

Alhamdulillah Allah masih memberiku kesempatan berdakwah.
Hari sabtu menjadi sejarah tersendiri bagiku karena setelah sekian lama menjalankan sunnah yang dianggap berlebihan oleh masyarakat biasa, akhirnya Prof. Dr. dr. Assaad Maidin menegurku dan mengatakan yang kulakukan adalah sesuatau hal yang baru dan tidak pernah dicontohkan oleh Nabi. Namun waktunya tidak tepat jadi aku menjawab sekenanya saja bahwa yang kulakukan itu ada hadistnya dan shahih. Aku berjanji kepada beliau untuk membawakan dasar-dasarnya besok. Akhirnya aku telah siap dengan 2 lembar artikel disertai hadist shahih tentang kewajiban menggunkan sutrah dalam shalat. Aku sudah menyiapkannya saat shalat dhuhur namun aku belum berani memberikan itu kepadanya. Sebelum shalat ashar kebetulan P’ Syahril yang juga mengerti tentang sutrah ini datang dan aku memberikan lembaran itu kepada P’ syahril untuk dititipkan kepada P’ Prof. namun sepertinya karena di sudah tua jadi tidak mau lagi merubah pendiriannya maka dia sama sekali tidak membacanya lembaran yang sudah kusiapkan tersebut.

Long Journey

Alhamdulillahirabbilalamin

Kemarin setelah praktek biologi khusus untuk siswa kelas IPA 3 aku iseng-iseng meminta Arya untuk mengantarku ke STIBA, aku mulai mempersiapkan diri sekalian untuk pulang ke Sudiang. Ternyata Antang itu selain jauh dari pusat kota ternyata juga sangat dalam. awalnya aku menganggap jika kita ke Antang maka yang terlihat adalah rumah diselingi rawa-rawa namun ternyata lagi tidak seperti itu. Antang bisa diilang kota hutan. Jumlah perumahan tak kuitung lagi dan tetap masih ada lahan sabana, sungai bangunan bangunan besar seperti gedung LAN, semuanya ada di Antang. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh. Akhirnya kami tiba di STIBA yang sekarang bernama Ma’had Aly Al-Wahdah. Sungguh terpencil tempatnya. Ketika kami masuk, kami berhenti di dekat kantin dengan tulisan Arab gundul. Saat Arya ingin belanja, disinilah uniknya. Kami menemukan kantin kejujuran yang selama ini dikumandangkan oleh KPK ternyata ada juga disini bahkan mungkn lebih dulu ada. Jadi kita mengambil sendiri apa yang kita inginkan dan membayarnya sendiri. Subhanallah inilah THE REAL KANTIN KEJUJURAN. Setelah K’ Amran datang aku langsung menceritakan berbagai masalahku dan K’ Amran malah langsung mengajakku ke rumah Ustadz Yusran dan kamipunn mulai bertanya. Aku sempatkan shalat maghrib disana dan enak bisa shalat maghrib dengan sangat baik bersama jamaah yang baik pula

Long Journey

Alhamdulillahirabbilalamin

Kemarin setelah praktek biologi khusus untuk siswa kelas IPA 3 aku iseng-iseng meminta Arya untuk mengantarku ke STIBA, aku mulai mempersiapkan diri sekalian untuk pulang ke Sudiang. Ternyata Antang itu selain jauh dari pusat kota ternyata juga sangat dalam. awalnya aku menganggap jika kita ke Antang maka yang terlihat adalah rumah diselingi rawa-rawa namun ternyata lagi tidak seperti itu. Antang bisa diilang kota hutan. Jumlah perumahan tak kuitung lagi dan tetap masih ada lahan sabana, sungai bangunan bangunan besar seperti gedung LAN, semuanya ada di Antang. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh. Akhirnya kami tiba di STIBA yang sekarang bernama Ma’had Aly Al-Wahdah. Sungguh terpencil tempatnya. Ketika kami masuk, kami berhenti di dekat kantin dengan tulisan Arab gundul. Saat Arya ingin belanja, disinilah uniknya. Kami menemukan kantin kejujuran yang selama ini dikumandangkan oleh KPK ternyata ada juga disini bahkan mungkn lebih dulu ada. Jadi kita mengambil sendiri apa yang kita inginkan dan membayarnya sendiri. Subhanallah inilah THE REAL KANTIN KEJUJURAN. Setelah K’ Amran datang aku langsung menceritakan berbagai masalahku dan K’ Amran malah langsung mengajakku ke rumah Ustadz Yusran dan kamipunn mulai bertanya. Aku sempatkan shalat maghrib disana dan enak bisa shalat maghrib dengan sangat baik bersama jamaah yang baik pula

Masiri'nya orang mandar

Alhamdulillah, 2nd post for this night.
Dia semakin menjengkelkan padahal aku hanya berniat menkopikan file tentang tata cara shalat jenazaah yang kusimpan di laptopnya Arion yang saat itu sedang dipakai oleh Ahmad malah di klaim sebagai miliknya (sungguh tidak tahu malu). Memang benar kalau dibilang budaya siri’ sudah mulai pudar di Sulawesi Selatan. Kata-katanya pun semakin jorok dan sangat tidak pantas diucapkan oleh orang-orang yang mulai sadar menjelang UN. Akhirnya aku tidak jadi mengambil file tersebut.

Menafsirkan Mimpi

Alhamdulillah karena mulaimi ka berpaling dari dunia facebook.
Kali ini aku kembali menceritakan miimpiku waktu tidur sore tadi. Tiba-tiba di suatu pagi a’baku datang di pintu kamarku dengan pakaian serba merah lalu aku langsung memeluknya dengan sangat gembira. Lalu A’ba mengajakku keluar untuk suatu keperluan dan saat kami hampir keluar asrama, kami melihat ibu Ipa sedang berjalan menuju pagar. A’ba seperti menghindar dan kami akhirnya keluar dari asrama dan sekolah tanpa sepengetahuan ibu Ipa.
Tiba-tiba lagi ada segerombolan anak asrama yang mengikuti kami berlari. Yang jelas hanya Reva dibelakngku dan ketika memasuki area sempit antara pete-pete aku memperlambat lariku untuk menuntun Reva ke jalan yang cepat dan tepat namun konsekuensinya aku kehilangan A’ba.???