Social Icons

Pages

Minggu, 08 Februari 2009

Hari yang melelahkan

Hari itu aku tidak ingat lagi tanggal berapa yang jelas hari itu ada LDK KAISAR yang panitianya masih anak kelas 3. Saat itu juga saya dan k' Randi harus mencukupkan 16 orang untuk jadi pagarbagus dalam acara perkawinannya P' Jafar. sekitar jam 4 pakaian sudah datang dan itupun setelah saya dan K' Randi setengah mati mengumpulkan anak asrama yang bakal ikut. Sekitar jam 5. 30 mereka semua sudah siap dan sudah turun namun belum ada kejelasan dengan apa mereka akan berangkat. Biasanya kalau kita jadi pagarbagus dalam acara perkawinan, kita dijemput atau diantar oleh Bu Ati namun kali ini ternyata tidak. Terpaksa aku mencari pete-pete bersama Arafah dengan meminjam motornya Bu Ati yang saat itu sedang sibuk merias pagarayunya. Setelah lam tawar menawar dengan supir pete-pete. Akhirnya sepakat 35.000 dan disepakati untuk 2 kali angkut karena masih ada pagarayu yang mau dijemput. Setelah semuanya naik di pete-pete, ibu Ipa menyuruhku untuk mengikuti mereka karena tidak ada yang tahu dimana aula Ammanagappa itu, saya sendiri tidak tahu. Jadilah saya sebagai ketua rombongan dan setelah tiba di dalam aula ternyata belum ada orang bahakan pihak keluargapun belum ada. Jangan-jangan kita salah aula karena tadi aku juga melihat kawinan orang lain di Pettarani juga. Setelah bertanya ke pelbagai pihak akhirnya ketahuanlah kalau disinilah mereka bertugas dan aku sudah siap pulang atau tidak siap pergi try out. Aku sempatkan berfoto dengan anak asrama dengan kostum yang beda sendiri dengan mereka yang memakai baju adat sedangkan saya hanya memakai baju pramuka.

    Sebelumnya aku telah menyelesaikan urusan pete-pete yang meminta 40ribu karena membatalkan jemputan kedua. Aku bersitegang dan memelas kepada supir dan akhirnya dia mau mengambil 35ribu. Aku kemudian berjalan ke jalan Pettaran dan menggunakan sms terakhirku untuk menyuruh kakakku untuk menjemputku di Pettarani. Hanya itu yang dapat kulakukan karena aku sudah tidak punya uang setelah membeli pensil dan selebihnya aku menolak becak dan pete-pete yang menghampiriku. Kulihat pagarayunya telah dijemput dan memanggilku yang duduk layak seorang gembel di sudut jalan Pettarani. Akhirnya penantianku berakhir dan aku langsung diantar ke GO. Walaupun sudah sangat terlambat namun aku tetap mngerjakan soal-soal try out tersebut.

Tidak ada komentar: