Social Icons

Pages

Jumat, 08 Februari 2008

PULKAMP alias MUDIK siswa desa

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah. Allah Azza Wa Jalla masih mengizinkan saya untuk menulis.

Saya akan menceritakan kisah perjalananku waktu libur.

Saat hari minggu tanggal 16 desember saya sudah pergi ke perwakilan Litha & Co di Tello untuk membeli tiket pulang. Saat itu saya dari veteran dan Om Abi juga juga berpesan agar saya menanyakan tiket untuk malam Idul Adha. Saya berencana pulang sehari sebelum Idul Adha berarti saya akan naik nis Jurusan majene pada tanggal 18 Desember. Saya berkata" Pasti saya akan bersamaan tiba dengan Hana karena dia juga akan pulang tanggal 18.

Pada hari itu(18). Saya, Ahmad, Ina dan Hendri ditunjuk untuk mewakili sekolah dalam mengikuti seminar penyakit kulit dan kelamin di restoran Pualam. Acara itu selesai pukul 5 namun semua barang saya sudah siap jadi saya agak santai membaca Ketika Cinta Bertasbih 2. Sampai Maghrib cuaca tak kunjung baik. Ahmad sudah memperingatkanku untuk pergi lebih awal karena dikhawatirkan akan macet di kilo 4. Tapi aku selalu bilang santai saja. Sampai setelah Maghrib aku mulai khawatir dengan diriku sendiri. Aku sudah merapikan Laptop. Lalu aku keluar untuk membeli roti karena aku yakin tidak akan dapat makan malam karena jika aku menunggu sampai makan malam maka saya akan benar-benar terlambat. Sambil beli roti saya ke wartel juga untuk menelpon taksi namun tak satupun armada taksi yg mempunyai taksi lowong namun tiba2 ada sebuah taksi gowata lewat. Aku menahannya kemudian bernegosiasi karena banjir. Setelah itu taksi berputar ke asrama da langsung menyalakan argonya. Sedari tadi Besse juga tambah mentibukkanku soal lambang KIR dan Laporan Penelitian untuk Masita. Besse kemudian menaruh FDku di dalam kertas di bawah gerbang lantai 2. Aku hanya naik mengambilnya. Koperku kemudian di masukkan ke dalam bagasi semnetara aku merangselkan tas ku ke depan dan payung basah di tangan kanan ku. Aku sangat bersykyu dapat taksi namun sebelumnya si supir taksi juga bilang kalau dia tidak bisa lewat di tempat yg banjir. Di dalam taksi aku terus membaca salawat sambil mendegar info lalulintas dari radio di belakng kursi. Setelah di kilo 4 " macet total" akhirnya supir taksi menyerah dan menurunkan aku disana Aku membayar 20rb dan mencoba mencari pete2 Daya. Aku melihat 4 pemuda sudah basah kuyup lalu seorang dari mereka membawa sebuah kotak berisi printir ke bawah payungku.

" Boleh saya taruh printer saya di bawah payungta'?
Silahkan" jawabku singkat.
Mauki ke daerah juga? Daerah mana?
Majene.
Apa tomandar o palakang? sahutku
iye. Topamboang a'.
Diammo yau tike' u ita'?
mane nalao a di Daya.
lalu sebuah pete2 kosong lewat. salah satu dari mereka lalu bernego kepada supirnya untuk membawa mereka. Namun tidak lama setelah itu, penumpang lain sudah memenuhi pete2 tsb.

Aku juga hampir naik ke pete2 itu namun kalah gesit oleh orang lain.

Akhirnya ada satu sisa kursi penumpang Aku langsung membuang koporku ke atas pete2 dan langsung naik dan mengucapkan " mendolo a' " Aku kemabali bersyukur sambil memegang terus koporku.

Aku tidak turun di depan perwakilan Litha tapi 200m sebelumnya, konsekuensinyaaku harus menarik koporku dalam keadaan padat lalulintas dan hujan lebat. Akhirnya aku berhasil menyebrang ke sisi lain jalan. dan tinggal berjalan ke ruang tunggu. Karena aku baru pertama kali ke sana, Aku menjadi gelisah aku tidak tenang banyak orang kutanya mana bis yang kan membawaku ke majene . Kulihat karcisku sudah agak basah No 55 Kulihat bisnya masih jauh di belakang. Aku kemudian lama beristirahat di mushalla lalu makan di ruang tunggu. Setelah itu aku tidr nyenyak sampai bis berada di depan Mtos. Sungguh macet kota Makassar dalam 1 jam bis ini hanya menempuh beberapa kilometer.
Selebihnya aku tidur pulas muangkin efek karena aku tadi terlalu gelisah. Aku tiba di Majene pukul 6 pagi yang biasanya jam 3 tapi krena macet di mks jadi semua bis keluar kota terlambat.

Saya yakin PIPOSS yang mengantar penumpang akan lebih lambat daripada bis yang kupakai.

Tidak ada komentar: