Social Icons

Pages

Rabu, 25 Maret 2009

Tidak ada hubungannya

Alhamdulillah masih hidupka'

Menurutku mimpi itu tidak bersambung yang bersambung adalah ketidakjelasan mimpi itu sendiri. Menjelang bangun aku bermimpi lagi. Yang kuingat A’ba dan Ummi tiba-tiba menghilang dari rumah dengan alasan pergi ke suatu tempat namun uniknya hanya Saya dengan Masyita yang tinggal di rumah Garo’go. Kamipun mulai mandiri. Beberapa hari kemudian, di suatu sore Masyita datang membawa seseorang anak yang lebih kecil dari saya tapi mirip sekali dengan saya. Katanya anak itu diberikan oleh seorang nenek dan si nenek berkata bahwa anak ini adalah adik kami yang sudah lama dititipkan kepadanya. Dengan terheran-heran kamipun mengurusinya. Malamnya giliran saya lagi yang mendapatkan sesuatu. Aku melihat kantongan plastic merah yang besar terletak di jalan depan rumah dan ketika kulihat ternyata di dalamnya ada seoran anak yang tidak terlalu muda daripada kami namun mirip juga dengan kami. Akhirnya kami mengasuh 4 anak itu lalu tiba-tiba P’ Amir Adzan namun yang menjadi imam adalah P’ Abu Hanafi. Sebelum shalat P’Abu membaca surah Al Kahfi mungkin untuk menyegarkan kembali ingatannya. P’ Rafiuddin yang menjadi makmum malah menegur P’Abu untuk mengganti dengan surah lain saja jika P’ Abu tidak hafal. Setelah takbir ehh, P’ Abu langsung membaca surah At-Takatsur dan aku bertasbih lalu membaca Al Fatihah.Siangnya A’ba dan Ummi datang dalam sebuah Suzuki carry yang digeser pintunya. Namun ummi yang duduk di kursi depan yang disupiri a’ba Toto dan A’ba duduk di kursi tengah bersama nenek. Hebatnya a’ba Toto bisa memasukkan mobil walaupu pintu pagar hanya terbuka setengahnya.

Tidak ada komentar: