Social Icons

Pages

Sabtu, 03 Mei 2008

Maulid dan Telur



Alhamdulillah.

Klo yang ini tradisi
Insyaallah bukan bagian dari bid’ah. Seperti di daerah lain, di masjid garo’go pun saat peringatan maulid masyarkat berbondong-bondong membawa telur ke masjid mulai dari yang Cuma di taruh di “kappar” baqi berisi sokkol,cucur,telur yang ditusuk atau digantung di tangkai kayu. Ada juga yang masih ditancap di pohon pisang dan yang paling besar itu yang memang pakai kayu.
Sejumlah masyarakat yang setiap tahun membawa “galuga” ke masjid sudah sengaja memesan galuga dari tukang kayu. Galuga itu terdiri dari sebuah kotak dibawahnya untuk tempat sokkol,pisang dan lain-lain. Lalu sebuah tiang yang tingginya sekitar 10 meter yang setiap beberapa meter terdapat tempat khusus yang dibuatakan untuk menancapkan telur tersebut. Telur kemudian diwarnai lalu dibungkus lalu diikatkan pada sebuah tangkai kecil dengan belo-belo atau bendera ada juga yang menaruh uang sebagai belo-belo dan diujungnya ditutup dengan sabut kelapa atau jambu air atau jambu lainnya. Setelah acara peringatan maulid selesai maka semua orang akan berbutan mengambil telur bahkan memanjati galuga untuk membawa pulang telur lebih banyak. Alhasil masjid menjadi bau telur. Acara kemudian dilanjutkan dengan patamma.

Tidak ada komentar: